Pada clash ke II Laskar /Pasukan ALAP-ALAP tersebar di disekitar kota Solo, dalam melawan Belanda yang di wilayah timur keberadaan pasukan tersebut berpusat di Matesih ,karangpandan dan Tawangmangu.
Pada tanggal 5 Januari 1949, di daerah Pablengan/Doplang Karangapandan pada jam 15.00 s.d jam 17.00 WIB terjadi pertempuran antara pasukan Tentara Pelajar (TP) dengan kelompok Pasukan Belanda yang sedang patroli dengan kendaraan panser yang memasuki daerah tersebut.
Dalam pertempuran itu gugurlah delapan (8) orang Tentara Pelajar yang diantaranya adalah sdr. SOENARTO putra dari Bapak Martoyono Kepala Pasar Matesih, Anggota Staf Logistik Pasukan ALAP-ALAP. Dua hari kemudian dalam pertempuran serupa , gugur lagi seorang Tentara Pelajar (TP) yaitu sdr. WALUYO putra DARI Bapak Lurah Pablengan, pertempuran terjadi di daerah Tawangmangu. Sembilan Tentara Pelajar (TP) yang gugur di Matesih dan Tawangmangu tersebut dimakamkan di Makam Pahlawan Matesih.
Kesembilan tentara pelajar tersebut adalah : LAKTOTO, SOENARTO, MOERJOTO, SLAMETO, ROESMAN, SOEKOTO, SOEPRIYADI, SALAM HASYIM, WALUYO. Karena, kesembilan TP yang gugur tadi kesemuanya masih jejaka maka Makam tersebut kemudian diberi nama Makam Pahlawan ‘JOKO SONGO’.
Sumber : www.promojateng-pemprovjateng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar